INI CURHAT ANTARA AKU DAN SI BUNGSU

Dear Diary

Tadi pagi jam 10 kembali ke mall CCM untuk nonton menebus kegagalan kmarin.
Pintu bioskop belum dibuka, kami sudah antri paling depan.
Usai nonton iseng lihat2 toko sekitarnya yg cukup wah padahal ada dipinggiran Jakarta.

Aku suka mall ini karena tokonya banyak menjual merk2 kelas menengah ke atas sepeti yang ada di Pondok Indah Mall.  
Hasilnya iseng2 tanpa sadar membuatku terhenyak sambil merewind memoriku, sudah berapa banyak baju yg dibeli, melihat tas yg harus dibawa banyak banget. Ini pasti krn radang sendiku sdh agak mendingan sehingga rasanya mau jalan2 terus.

Dear Diary

Aku lemas menghutung pengeluaranku, tp kulihat wajah anakku lebih kuyu dari pada wajahku.
Sambil mendinginkan badan menunggu mandi sore, anakku si bungsu bilang "mam, kayaknya vani gak bisa tinggal di indonesia deh. Vani harus tinggal di luar negeri."
Asyik, dalam hati aku bersorak2.
Ku pikir anakku akhirnya setuju ambil S2 di luar. Selama ini kan dia Indonesia minded banget.
Aku bilang" syukurlah. Akhirnya vanni terbuka juga pikirannya.Mau nerusin dimana van?"
Ingin kupeluk dia krn bahagia. Anakku menatapku dengan aneh.
Dia bilang "siapa bilang vani mau kuliah. Vani mau pindah mam, keluar. Vani mau pindah ke negeri Palau. Dekat kok dg indonesia. Mamam juga ikut aku ya. Disana ceweknya gendut2 mam. Jadi aku gak minder. Mamam juga disana pasti banyak peminatnya, bisa kawin berkali2 deh malahan saking banyak peminatnya."
Aku bengong menatap si bungsu, menebak2 apakah dia sedang mengerjaiku seperti biasanya atau sedang bercanda biasa.
Agak susah menebaknya, krn si bungsu berwajah datar, jarang senyum apalagi bercanda tertawa2 seperti kakaknya.
Kalau main film dia pasti cocoknya jadi pembunuh berdarah dingin.
Datar banget.
Kalau membuat humornya pun terasa garing dan penuh perjuangan untuk bisa dimengerti, jenis humor yg setelah 10 menit kemudian baru bisa dimengerti dan bisa ditertawai.
Aku tatap lekat2, rasanya dia serius. Aku tanya "kenapa pakai pindah van? Kalau gak suka rezim ini dan keadaan di indonesia, bersabar sajalah. Kan kamu tugasnya cuma kuliah lagi dan kalau mau kerja juga silahkan. Jangan berpikir drastis gitu van. Nanti 4 tahun lagi paling lama juga ganti kok presidennya." 


Sambil cemberut (benar2 cemberut, bibirnya dimajukan +/- 5 cm.
Pasti benar2 serius ini anak aku pikir) si bungsu bilang"apaan sih mamam, apa2 rezim melulu. Aku lagi curhat nih. Yang serius jadi orang tua kenapa sih?!"
Wah wah. Kayaknya dari tadi aku serius."mamam tahu gak, aku selama di Ciluer makannya 4 kali sehari, padahal di Bandung aku cuma sekali makan. Tahu gak sekarang berat aku berapa?"
Aku bilang "lho memangnya kenapa? Vanni gak gemuk kok. Kamu kan tinggi, pakai sepatu 5 cm aja jd 175 cm, gak gemuk kok. Sumpah deh. Kalau vanni gemuk kan mamam pasti sudah kritik vanni."
Wajahnya tetap manyun walaupun sudah dipuji.
"mamam lihat baju ditoko tadi? Gak ada yg muat kan. Aku sedih mam. Aku rajin olah raga dilantai atas, tapi  kenapa gampang sekali gemuk. Mau gak dimakan, mamam masaknya banyak banget. Kasihan mamam." Aku masih bingung, kayaknya si bungsu masih sekurus tiang listrik dimataku.
"ya sudah, mulai besok mamam masak sedikit biar vani makannya juga sedikit."
Sambil menggoyang2kan tangannya, si bungsu kl bicara memang selalu pakai tangan digerak2an dan mata dipelototkan untuk meyakinkan pembicaraan. "Itu gak menyelesaikan masalah mam. Tetap aja akhirnya aku jadi cewek paling gemuk se kecamatan Ciluer paling gak, jangan2 malah se indonesia. Pokoknya selesai kuliah vanni mau cari kerja di negara Palau. Vanni minta ijin mamam. Kalau bisa mamam ikut vanni ke Palau. Nanti vanni minta ijin juga ke bapak. Vanni serius mam. Tolong mamam pikir2 ya. Satu lagi mam, kalau mau tulis di FB jangan ditulis berat badan aku ya. Nanti aku bilang mamam bohong. Vanni sayang mamam gendutttt".
Si bungsu langsung keluar kamarku, meninggalkan aku terbengong bengong.
Jadi ini yg namanya curhat anak gadis kepada ibunya? Tapi kenapa anehnya aku merasa diultimatum ya? Tapi kenapa pula negara Palau?
Kenapa pula anakku merasa gemuk padahal menurutku tidak.
Rasanya mending tidak dicurhati daripada aku jadi bingung begini.

Komentar

Postingan Populer