MAAFKAN AKU IBU

Ibu, kemarin malam sebelum tidur lelapku, aku masih  berencana dan membayangkan bila usahaku berhasil aku ingin ajak ibu jalan2 kesemua tempat yang ibu suka, kita umroh lagi sambil mengajak Wiwi agar dia insaf dan mau sholat.
Rencanaku terbawa dalam mimpi bu, kita jalan2 ke Solo seperti dulu, berhenti disetiap tempat ibu ingin berhenti dan makan.
Kita umroh dan Wiwi tiba2 jadi wanita solehah.
Aku ingin ceritakan rencanaku bu, tapi seperti   biasa kutunda.
" Nanti sajalah tanggal 5 sekalian kirim THR."
Aku ingin berbagi rencana bu, sungguh.
Makanya saat selasa 29 mei 2018 siang jam 12.30  saat anakku si Tengah menelpon berkali2 dan chat via WA mengabari ibu sudah meninggal aku tak percaya.
Aku punya banyak rencana untuk ibu.
Aku hanya perlu waktu.
Agustus tak lama bu, dan kita akan ke Penang bersama mengobati jantung kita berdua.
Hanya kita berdua.
Aku tak ingin ada anak ibu yang  lain diantara kita.
Tuhan rupanya tak percaya aku bisa membahagiakan ibu dan lebih suka memanggilmu dekat2 DIA.
Apa salahku bu ?
Apa karena aku tak bisa berkata2 didepan ibu makanya ibu berlalu pergi ?

Aku hanya perlu waktu bu.
Aku perlu waktu menjual rumah ini, membelikan rumah mungil untuk ibu dan aku pergi menjauh dari semuanya.
Tuhan tahu betapa aku ingin membahagiakanmu.
Aku hanya perlu waktu bu.
Kenapa kau tak mau  bertahan hingga agustus tiba ?

Pagi ini jantungku sakit bu.
Aku tak bisa nafas, sesak dan sakit sekali.
Nafas yang kuhempaskan keluar dengan susah payah hanya bisa keluar  satu satu.
Aku langsung ingat rencanaku untuk berobat bersama ibu.
Aku ingin menelponmu bu.
Seperti biasa, aku hanya ingin melaporkan sakitku, keluhanku dan rencanaku agustus nanti untukmu.
Saat kupegang HP, kupanggil nomormu, tiba2 aku sadar, kau tak ada diujung sana untuk mendengarkan keluhanku dan ujung2nya menasehatiku agar tidak boros.
Ibu tak ada lagi untukku.
Ibu tak mau lagi menerima apapun dariku.
Ada sesuatu yang kosong didada ini bu.
Ada sesuatu yang kau bawa pergi.
Harapan untuk membahagiakanmu.
Maafkan aku bu.
Maafkan aku karena selalu menjadi anak yg egois, angkuh, tinggi hati dan selalu mempertahankan harga diri.
Maafkan aku karena tidak pernah menjadi anak yg penurut.
Maafkan aku karena tak pernah bisa jadi anak yang sempurna untukmu.
Maafkan aku bu...





Komentar

Postingan Populer