AYO SIAPA LAGI YANG MAU DISUNAT ?

Dear Diary,
Untuk ketiga kalinya, sabtu 30 juni 2018, group kami yang terdiri dari 5 wanita lugu, baik hati, tidak sombong dan suka makanan enak mengadakan acara sunatan massal didaerah rumahku.
Memang sengaja dilakukan disitu saking banyaknya orang tak mampu disekeliling rumahku, apalagi sejak 2 tahun terakhir ini hampir 5 pabrik disekeliling rumahku collaps dan melakukan PHK, yang korbannya pastinya pegawai yang kebanyakan tinggal disekitar rumah.
Sayangnya perencanaan ketat soal waktu pelaksanaan khitanan massal benar2 soal waktu, mengingat kesibukan 4 anggota lainnya yang lebih sibuk dari Jokowi, tiba2 mendadak buyar.
Kamis pagi 28 juni 2018 tiba2 ada WA masuk ke group.

Yustika Erliani : "Ibu2 maaf lahir batin nih ya...barusan dapet kabar tgl 30 ponakan saya mau sunatan juga, udah di wanti2 sama emak kudu bantuin dia walau pun gak pake acara makan2 besar tp diminta standby bantuin emak kalau tar jadi acaranya di rumah.
Kalau di rumah si kakak juga saya kudu nyupirin...mohon maaf ye.."
Aku langsung lemas membacanya.
Yunis: " Aku juga sebenernya ada lembur hari sabtu tp aku nego gak bs dateng."
Yustika Erliani : " Hehe maap dah ya...ini request emak soal nya."
Tati Harifin: " Aku juga ada kawinan saudara sepupu ada 2 lagi, di Tebet dan Cilincing. Kalaupun datang sunatan hanya sebentar gak bisa lama2,  gak bisa jalan2 kita."
" Ya kok tiba2....nanti yg pengarah gaya kl mau photo2 siapa? " kataku.
Aku bingung, kalau Tati ikut2an pergi juga lha nanti kalau photo yang suruh kami goyang kiri, senyum kanan kiri atau mata mendelik kearah kanan kan gak ada lagi.
Tati Harifin: " Bisanya photo2 sama yg sunat bu."
Yanti : " Nah kan jadinya siapa aja yg datang? Bertiga doang dong..."
" Yah jangan sampai pada gak datang dong ...kasihan penduduk  sekitar mesjid nya...mereka pengen lihat donaturnya..
Tika dan Tati usahain dong.." kataku setengah menangis.
Yanti : " Ini gimana jadinya cuma 3 org yg bisa datang..."
Aku menjawab dengan lemas,  benar2 lemas. " Jangan dong....please...kan sdh jauh2 hari.  Tika memangnya gak ada yg bisa nyetir ? nanti habis acara langsung pulang deh...jam 10  palingan sudah selesai kan tahun lalu jam 10 sdh selesai ..gak usah ikut makan2 lagi langsung pulang sana, ibu rela deh."
Yustika Erliani : " Maaf ya bu...kakak saya single parents soal nya. Ibu bapak jg yg ngurus kan cuma tinggal saya doang anak nya yg dirumah. Ini jg dadakan soal nya."
" 😭😭😭kejam.....sadis...biadab....pait..pait...😭😭...teganya teganya....padahal ada lulusan Al Azhar Cairo yg baru mau ibu kenalin sama Tika....saudara saudaranya saudara pak ustadz..." kataku sambil menangis sepenuh hati.
Tapi akhirnya aku luluh juga." Mudah2an acaranya lancar ya tika...terima kasih donasinya....mudah2an diterima semua amal ibadah tika. Eh kok kayak doain orang mati ya? salah gak sih ibu ? " aku mulai bingung.
Yustika Erliani : "Hahah..ya sudah gak
apa2...saya nangkep dah maksud nya ibu mah...santai aja gak usah formal2 di group ini mah."
Terpaksa aku membuat pengakuan " Ibu pinter kalau ngibul tapi kalau buat doa malah kagak pernah bisa...entah kenapa "
Yanti Bogor: " Mau diundur hari minggu?"
" Hush ! semua sdh dipesan deh...dokternya juga kan sudah bikin janji sama teman dokternya buat datang sabtu, sudah gak bisa lagi mundur."
Tati Harifin:  "Sunatan tetep hari sabtu aja mbak Yanti."
" Iya ...sudah gak bisa mundur kr kaitannya sama pihak lain."
Yunis: " bu rita aku minta alamatnya ya.. kemarin lupa buu.. baru sekali kesana belum nempel di otak.. maklum saya sudah mulai tua... Terus jam 7 dirumah ibu ya? "
" Iya sdh sampai rumah...kan kita harus antar makanan segala Nyun."
Yunis: " Ibu apa lebih aman, kalau aku transfer duit dan diamplopin  ibu aja? takut ada apa2 bu.. tp insya Allah saya dateng kok..Ibu ambil atm saja yg 50 rb an. sama aja bu.. saya sih takut tiba2 kenapa2 gitu, beneran  aku takutnya kenapa2 bu.. bisa jadi tiba2 saya gak bisa hadir.. atau kena macet.. telat, takutnya pas pembagian amplopnya itu amplop blm ada...maksudnya amplop dan isinya gak ada karena saya nya blm dateng, jd lebih aman kl saya transfer ke ibu .. gituuu bu...gak apa2 kali bu kalau duitnya ga baru.. pan masih berlaku hehe...tapi ya udah deh.. mudah2an perjalanan saya lancar ya bu.."
Kurasa Nyunyun eh Yunis bingung, kelihatan banget dari kosa katanya...sebentar bilang saya sebentar bilang aku.
" In sya Allah gak akan ada apa2 nyunyun..niat kita kan baik...kalau mau amplop ibu siapin dirumah...kita isi bareng2.."
Yunis: " Huhu amplop saya juga adaa..."
Yanti : " Yang buat dokter nggak perlu uang baru kan bu ?"
Yanti kebetulan dapat tugas mempersiapkan amplop sisa honor dokter sementara Yunis menyediakan amplop buat anak2 yang disunat.
Yustika Erliani : "Yang penting uang asli bukan palsu mbak Yanti 😁"
" Kalau ada uang baru ya alhamdulilah....biar dokternya nanti pas trima uang bilang" ihh uangnya mulus2 ya kayak yg kasih  ihh keren2 ya.."
Yanti Bogor: " Ibu mulai lebay deh."
Yunis: " Ibuu kita ikhlas kok.. gak mau dibilang cantik dan kerenn.. karena sejatinya kecantikan dan kekerenan hanya sesaat semata, yg dilihat Allah adalah keikhlasan ☺"
Yustika Erliani :  " Tjakeppppp nyunn 😁"
Tati Harifin: " Sehat Nyun? "
Yanti : " Nyunyun waras ?"
" Alhamdulilah  Nyunyun kl lg begini kayak orang baik2. ibu senang punya teman orang baik2."
Yunis: " iya emang lagi mules2 sih... jadi inget bekel akhirat 🙈😇"
" Memang kl mules bisa mati ya kok langsung inget akhirat? " tanyaku bingung.
Tati Harifin: " Ya bisalah bu. Batuk saja bisa mati. Keselek bisa mati. Lagi duduk gak ngapa2in jg bisa mati. Lagi ML.juga bisa mati."
Kenapa Tati sempat2nya mikirin ML ya?

Dear Diary,
Disambut dengan marawis anak2 TPA yang kami bantu pengurusannya sehingga mendapat bantuan dari Bamuis BNI, dengan disambut  umbul2 seperti Pemilu disepanjang jalan, dan disambut orang2 yang dituakan, kami langsung menuju kerumah orang tua pak ustadz Kusnadi.
Kami tidak menunggu di mesjid karena tidak tahan melihat teriakan2 anak yang sedang disunat, disamping masih ada box makanan dan snack yang perlu dibenahi.
Ada 15 anak yang disunat oleh 2 dokter dan 2 asistennya, total memakan waktu 2.5 jam atau kurang lebih 20 menit untuk 1 anak.
Dokter Kurniawan, dokter terkenal di Bogor yang kebetulan praktek didekat rumahku kayaknya sudah makin mahir karena ini kali kedua group kami bekerja sama dengan dokter Kurniawan, sebelumnya kami memakai jasa pak Andi  siapa gitu, aku cuma ingat nama depannya saja.
Karena aku mahluk lemah yang malas berdiri dari kedudukanku di lantai, tugas menyerahkan hadiah amplop dan yang lainnya dilakukan secara bergilir oleh 3 temanku yang lucu2 itu.
Saat paling berat  adalah saat harus bersalaman dengan tim dokternya, pertanyaannya cuma 1 " apakah tangannya sudah cuci tangan? "
Acara berakhir tepat pukul 10, setelah bersalam2an delan mengucaokan terima kasih pada pak ustadz Kusnadi dan seluruh pengurus mesjid yang turut membantu kelancaran acara kamipun kabur secepat mungkin ke resto Mang Kabayan di jalan raya Pemda.
Entah kenapa Tati menyukai reato itu walau sudah kuajak ketempat lain.
"Mudah2an ada yang lagi lamaran seperti tahun lalu  kita kesana ya."
Dan abrakadabra..ternyata sedang ada acara lamaran diujung sebelah sana.

Dear Diary,
Sebagai anggota termuda Nyunyun memang nikmat buat diledeki.
Kulihat Nyunyun memandang dengan wajah ngeri saat Tati memesan banyak makanan.
Aku tertawa geli sambil menyenggol2 Yanti.
" Lihat tuh, Nyunyun  kemarin pas di Puncak juga begitu Yan. " Jangan yang mahal2 kenapa sih mbak pesannya...jangan banyak2 kenapa sih mbak sayang kalau gak habis..." ternyata semua pesanan kita habis semua karena lapar. " aku menirukan mimik Nyunyun saat berbicara.
" Kan kalau gak habis bisa dibawa pulang Nyun, lagian kan kita di share biayanya jadi gak berat jatuhnya." kata Tati.
Nyunyun memang belum terbiasa bergaul dengan orang2 yang doyan makan.
Aku ingat  setiap ketemuan rasanya selalu Tati sedang diet, Yanti selalu bilang "aku kan makannya sedikit bu ", rasanya hanya aku yang jujur bilang makannya banyak.
Tapi kenyataannya sebanyak apapun makanan yang dipesan selalu habis walau harus memakan waktu 4 jam.
Baru kali ini makanan kami bersisa banyak. Mungkin karena Tati kali ini bersikap seperti Cinderella, jam 12 teng harus pulang dan langsung kondangan ke Tebet dan Cilincing, dia bahkan sudah bawa baju pesta di mobil.
" Bu kalau jl MH Thamrin nomor 7 Babakan Madang Sentul itu dimana ya bu? Saya mau ambil pesanan saya di Ikea, katanya tinggal ambil." tanya Nyunyun.
" Oh ibu tahu Nyun. Dulu ibu kan tinggal disitu. Itu Nyun rumah ibu yang lama yang di Sentul dulu. Ayo ibu antar.."
" Biar saya saja yang pesan Grab bu, kan ini buat keperluan saya. Eh apa saya ambil mobil dulu di rumah ibu ya baru kita Ikea ?" tanyanya ragu2.
Aku tebak pasti Nyunyun sedang berhitung lebih irit naik mobilnya atau naik Grab.
Begitulah kalau analis, selalu menganalisa dan menghitung semua cost and benefitsnya.
Akhirnya kami bertiga, aku, Nyunyun dan Yanti bertiga ke Sentul.
Alhamdulilah, semua keinginan Nyunyun terkabul, barang yang dipesannya sudah ada di Ikea Sentul.
Rupanya Ikea Sentul itu hanya distribusi barang yang sudah dipesan melalui online saja karena kulihat beberapa pengunjung kecewa saat mau beli2 barang ternyata kantor itu hanya display barang dan distribusi saja.
Sampai matang kami menunggu Grab, Gojek, Blue Bird atau entah apa saja yg bisa dipanggil, semua menolak karena macet.
Setelah bertahun2 baru ada supir Grab yang berani mengambil pesanan kami.
" Dulu ibu waktu tinggal di Sentul, kalau hari libur tersandera dirumah, gak bisa kemana2 karena macet seperti ini, kan banyak obyek wisata soalnya." kataku.
" Sama bu, di Bogor saya juga gak bisa kemana2, penuh orang jakarta semua. Kalau mau pergi harus pagi2." jawab yanti.
Hanya Nyunyun yang tidak ikut menimpali, dia asyik ngobrol dengan supir Grab Car.
" Ihh kalau anak saya sudah saya pites deh."
kudengar supir Grab Car bicara.
Wow nyunyun mau dipites.
Wow...amboi...aku dan Yanti saling tersenyum bahagia melihat keakraban Nyunyun dan supir Grab Car seperti layaknya keakraban bapak dan anak.
Akhirnya kami ber empat ikut2an dilibatkan oleh si bapak supir Grab karena melihat Nyunyun tiba2 diam, mungkin shock karena ingin dipites itu.

Dear Diary,
Tanpa terasa kami sampai dirumahku, rumah horor tempatku berteduh.
Setelah memindahkan barang2 ke mobil Nyunyun dan berterima kasih pada bapak dadakannya, Nyunyun dan Yanti mampir kerumah untuk sekedar melepaskan lelah dan ****s.
Alhamdulilah, rumah tua ini berguna juga ternyata, bisa untuk ****s teman2ku.
Yah cuma sekedar ****s sih, habis mau buat apalagi, mau guling2an memangnya ?!
Gak apa2 kan Dear Diary ?



Komentar

Postingan Populer