GAYA PENSIUNAN

Kamis 15  desember 2016

Dear Diary,
Hari ini aku harus tanda tangan absensi pensiunan.
Menapaki tangga lantai 2 yg curam di KCU Bogor dengan kaki tua ini, menempuh jarak ber kilo2 meter hanya untuk melapor diri, INI GUE LO, MASIH HIDUP.
Sambil menghias diri semampu kubisa, kupesan Uber dan Crab, aku toh harus terlihat perlente saat ke kantor BNI, jangan sampai orang yg mengenalku menganggap aku pensiunan melarat.
Kucoba kaca mata yg kubeli di Bandung.
Aku bimbang, mau pakai yg mana ya?
Akhirnya kubawa keduanya, satu buat dipakai saat  pergi dan satunya lagi saat pulang.
Sampai 45 menit baik Uber atau Crab tak ada yg datang, semua cuma "dekat2" saja tp tak ada yg menghampiri.
Sambil menunggu sudah habis bermacam2 gaya ku abadikan dengan kaca mata baruku.
Hanya tinggal gaya memeluk tiang atau tembok yang belum kulakukan karena susah, dirumahku tidak ada tiang yg bisa kupeluk, ada sih tiang listrik didepan rumah, tapi aku takut mati tersetrum.
Ya sudahlah.
Aku toh wanita kuat,aku terpaksa naik angkot.
Di angkot ngobrol panjang lebar dg anak kost ku yg aktivis Gerindra ttg Rizal Ramli yg akan mengadakan acara di Kebun Raya Bogor.
Aku ingat, Rizal Ramli juga pernah diundang ke kantorku di Semarang dulu, cuma aku lupa tahunnya, 1995 atau1996 ya?


Dear Diary

Sambil menunggu pelayan mengambil daftar absensi ke lantai 2 sementara aku menunggu di kursi plastik depan ATM, dikerubuti semut rangrang merah, aku masih teringat dan penasaran, tahun berapa Rizal Ramli ke semarang ya?

Tiba2 aku ingat harus ambil uang utk membayar tukang yg sedang membetulkan pompa airku, bayar SPP Dini dan bayar penjahit kelambu utk tempat tidur si bungsu.
Entah apa yg ada didalam pikiranku, pin ATM kupencet dengan angka 199596, karena aku masih penasaran dg tahun seminarnya Rizal Ramli.
2 kali dan yang ke tiga kali ku pencet angka yang sama, kali ini dibalik 199695.
Tahun 1996 atau 95 ya?
Bagus !
ATM ku di blokir gara2 Rizal Ramli !
Itu bukan pin ATMku.
Dengan lesu, setelah tanda tangani absensi, tertatih tatih aku pulang.
Untung walau tubuhku beberapa kali dimasuki semut rangrang aku cukup terhibur ditemani satpam baik hati dan lumayan indah dilihat.
Rupanya beginilah gaya pensiunan.
Harus terseok seok tanda tangan, naik turun angkot, naik turun tangga kantor hanya agar bisa  mengambil haknya.
Aku tidak tahu, apakah 4 bulan lagi aku masih bisa menapaki jalan dan menaiki angkot hanya sekedar absensi.
Kalau alasannya hanya untuk silaturahmi, hellooo.......BNI....memangnya siapa yang kita temui di Cabang?
Memangnya adà yang masih kenal dan mau mengenal kita kaum manula?

Terbukti aku hanya bisa menemui satpam, petugas bagian umum dan semut rangrang.


Dear Diary,
Aku pulang dengan selamat walau kecewa.
Kaca mata baru yg sedianya akan kupakai di mobil tidak jadi kupakai.
Gak lucu banget kalau aku naik angkot 4 ribu perak dengan memakai kaca mata pilot ku.
Aneh bukan.
Dear Diary, hari ini aku harus berhemat karena ATM ku di blokir gara2 Rizal Ramli.
Siapa bilang menjadi tua itu enak?


CATATAN : TERNYATA RIZAL RAMLI KE KANTORKU DI  SEMARANG TAHUN 1998.

Alhamdulilah ternyata peraturan dikantorku kini diubah, pensiunan tidak perlu lapor datang ke kantor, mereka cukup lapor secara online saja.

Alhamdulilah.


Komentar

Postingan Populer