INFERNO OH INFERNO...
Dear Diary,
Tadi siang aku dan Dini serta salah satu temannya nonton film Inferno yg disutradarai oleh Ron Howard, bintang culun yg dulu membintangi film Happy Days dan sekarang beralih menjadi sutradara kondang
Terkagum2 juga lihat flm buatannya, benar2 terlihat nyata, gebuk ya gebuk betulan, gebuk dijidat ya jidatnya yg bonyok bukan nya di pipi.
Gak seperti film Rhoma irama.
Sayangnya bintangnya masih tetapTom Hanks.
Bukannya Tom Hanks gak menjiwai, tapi keriput2 diwajahnya membuat actionnya jadi serasa kurang gereget.
Lihat adegan Tom Hanks lari2 berpacu dg penjahat membuatku merasa capek dan sedih serta nelangsa, cari uang kok sampai segitu capeknya.
Yah seumpama kita lihat JK lah, diusia 74 masih ngotot cari uang receh, kita ikut2an capek dan sedih nelongso melihatnya bukan?
Sungguh aku kasihan melihat Tom Hanks dikejar banyak orang.
Bayangkan saja JK dikejar2 orang banyak, dia pasti ngos2an.
Akting serius Tom Hanks yang tidak ditunjang body kekar bak jagoan atau wajah mulus indah telah merusak image seorang jagoan dimataku..
Padahal th 2009 dia masih terlihat segar saat dikejar2 penjahat difilm Angel and Demon.
Di awal2 film saat kulihat si Tom Hanks dekat dg penjahat wanitanya yg masih segar merangsang, dalam hati aku sudah ngomel " awas aja kalau si jagoan ciuman dg penjahatnya, berarti sutradaranya kelewatan banget, jangan2 pendukung pedhopile".
Untungnya si Tom Hanks mungkin sadar diri, alhamdulilah dia gak cium si penjahat juga yang lainnya.
Syukurlah.
Aku gak mau membayangkan JK setua itu masih berciuman soalnya.
Dear Diary,
Menonton film Inferno membuatku sadar bahwa ternyata seperti itulah pemikiran seorang teroris.
Dia merasa tindakannya benar karena meyakini kebenarannya.
Seperti pahlawan Mohamad Toha meyakini perjuangannya dan rela mati di gorong2 pembuangan kotoran demi Indonesia merdeka, dulu dia dianggap sbg pemberontak, teroris kalau sekarang dipanggilnya.
Situasilah yang menyebabkan seorang itu dipanggil teroris atau pahlawan.
Inferno memang film bagus utk sinematogtafinya, tapi tidak bintang filmya.
Melalui film itu kita bisa melihat kebesaran Haga Sofia, mesjid, gereja, mesjid, gereja yg bolak balik diganti penggunaannya tergantung penakluknya.
Kita juga bisa tahu tentang Dante Aleigeri dan kisah cintanya yg tragis.
Lumayan lah buat nambah pengetahuan.
Daripada lihat rekamamnya si Anusron Wahid sipenjual akidah, atau...TGB.
Komentar
Posting Komentar