LEBARAN, KENANGAN YG TERSISA TENTANG BAMBANG :
Saat lebaran 2015 kemarin aku dan keluarga kecilku mengunjungi ibu dan ayah dan bertemu dg 3 dari 5 orang adik.
Setelah 3 tahun tidak bertemu akhirnya aku bertemu juga dg adik bungsu 1 ibu dan 1 bapak, Bambang Setiaji.
Aku tak banyak tanya tentang pekerjaan khawatir menyinggung perasaan.
Tapi ibuku bilang dia kerja di Lippo.
Dia punya anak 3 dr istrinya yg kedua, sementara dr istrinya yg dahulu dia punya 2 anak laki2.
Adikku contoh paling akurat bahwa cinta tidak bertahan selamanya.
Saat mendapatkan istrinya yg dahulu, Yanti namanya, Bambang bahkan rela berpindah agama demi cinta, krn Yanti chinese.
5 tahun kemudian, setelah punya 2 anak, cintanya padam dan kembali memeluk Islam.
Betapa demi cinta agama dipermainkan.
Saat menikah dg istrinya yg kedua, 10 tahun kemudian kulihat Bambang masih belum bosan dengan istrinya.
Ibuku menduga kr istrinya galak, jd Bambang tidak berani beralih kelain hati.
Setelah 3 tahun tidak bertemu akhirnya aku bertemu juga dg adik bungsu 1 ibu dan 1 bapak, Bambang Setiaji.
Aku tak banyak tanya tentang pekerjaan khawatir menyinggung perasaan.
Tapi ibuku bilang dia kerja di Lippo.
Dia punya anak 3 dr istrinya yg kedua, sementara dr istrinya yg dahulu dia punya 2 anak laki2.
Adikku contoh paling akurat bahwa cinta tidak bertahan selamanya.
Saat mendapatkan istrinya yg dahulu, Yanti namanya, Bambang bahkan rela berpindah agama demi cinta, krn Yanti chinese.
5 tahun kemudian, setelah punya 2 anak, cintanya padam dan kembali memeluk Islam.
Betapa demi cinta agama dipermainkan.
Saat menikah dg istrinya yg kedua, 10 tahun kemudian kulihat Bambang masih belum bosan dengan istrinya.
Ibuku menduga kr istrinya galak, jd Bambang tidak berani beralih kelain hati.
Anak Bambang dr istri keduanya ternyata punya kelebihan.
Dia sering dimintai tolong menyembuhkan org sakit, padahal bukan dokter, dan mengusir hantu.
Iseng aku minta dia "melihat" cucuku, dia bilang cucuku setiap malam diisengi mahluk halus, perempuan, setiap menjelang tidur dikamarnya.
Aku skeptis, soalnya setahuku yg mengisengi cucuku pastinya adalah aku dan si bungsu yg jelas2 bukan mahluk halus.
Bambang saat remaja berwajah ganteng dan banyak dikejar2 wanita, sayangnya sekarang tidak ada lagi sisa2nya.
Kepalanya botak, giginya rusak kr nikotin dan perutnya gendut.
Ibuku dg bangga bilang bahwa Bambang pasti berhasil dikantornya kr gemuk dan perutnya gendut.
Pantas saja selama ini ibuku pikir aku kaya raya, pasti kr aku gemuk.
Kenangan tentang Bambang lebih banyak kenangan pahit drpd yg manis karena Bambang adalah musuh bebuyutanku saat masih serumah dulu.
Aku ingat sekali saat pacaran dg Fabian, Ifkar dan Bang Acun, Bambang mencuri sepatu mereka sehingga mereka pulang dg tanpa alas kaki.
Seperti tamu pd umumnya mereka setiap masuk ruang tamu pasti membuka sepatu dan ditaruh di teras.
Fabian bahkan sampai bengong 30 menit kr sepatu Bally nya yang baru sekali dipakai dicuri.
Sementara tanggapan Ifkar adalah maki2an dlm bahasa Padang, entah dia memakiku atau memaki pencurinya, aku tidak tahu krn tidak mengerti.
Hanya tanggapan dr Bang Acun saja yg bijak, "biarlah neng, bagi2 rejeki. Mungkin amal saya kurang."
Pernah saat aku pulang kuliah diantar Bang Acun, ditikungan menuju rumah, saat mobil berjalan pelan, Bambang mengetuk pintu jendela supir dan menawari koran sambil agak memaksa. "Koran..koran...korannya pak. Ada Kompas, Pos Kota.."
Disengaja banget kan?
Mana ada orang malam2 berjualan koran, lagipula Bambang kan gak jualan koran.
Aku yakin dia sengaja mempermalukanku.
Bang Acun menolak membeli koran dan bilang " itu kan adik kamu ya neng, Bambang kan? Apa dia jualan koran?"
Aku hanya bisa diam duduk mematung.
Rasanya malu sekali.
Dulu kl malam minggu aku biasa makan di restoran enak, namanya restoran Sederhana, di simpangan Cibinong.
Selalu disitu.
Saat makan dg Fabian, tiba2 Bambang mengamen.
Fabian mengenalinya juga kr dg sengaja Bambang bilang "eh mbak Ida makan disini".
Saking malunya seminggu kemudian aku putuskan pacarku .
Perbuatan tak termaafkan dr Bambang saat kaosku dipakai oleh Jaelani, pemuda tidak waras dikampungku.
Aku yakin itu kaosku, soalnya kaosku hilang.
Mana ada org gila punya kaos "I love the UI Way" warna kuning.
Sejak itu aku tidak pernah lagi mau memaafkan ulahnya.
Gengsiku jatuh ketanah kr kaosku dipakai org gila.
Belum lagi Kampus kebanggaanku juga jd rusak namanya kr kaosnya dipakai org gila.
Aku benar2 benci Bambang saat itu.
Dia sering dimintai tolong menyembuhkan org sakit, padahal bukan dokter, dan mengusir hantu.
Iseng aku minta dia "melihat" cucuku, dia bilang cucuku setiap malam diisengi mahluk halus, perempuan, setiap menjelang tidur dikamarnya.
Aku skeptis, soalnya setahuku yg mengisengi cucuku pastinya adalah aku dan si bungsu yg jelas2 bukan mahluk halus.
Bambang saat remaja berwajah ganteng dan banyak dikejar2 wanita, sayangnya sekarang tidak ada lagi sisa2nya.
Kepalanya botak, giginya rusak kr nikotin dan perutnya gendut.
Ibuku dg bangga bilang bahwa Bambang pasti berhasil dikantornya kr gemuk dan perutnya gendut.
Pantas saja selama ini ibuku pikir aku kaya raya, pasti kr aku gemuk.
Kenangan tentang Bambang lebih banyak kenangan pahit drpd yg manis karena Bambang adalah musuh bebuyutanku saat masih serumah dulu.
Aku ingat sekali saat pacaran dg Fabian, Ifkar dan Bang Acun, Bambang mencuri sepatu mereka sehingga mereka pulang dg tanpa alas kaki.
Seperti tamu pd umumnya mereka setiap masuk ruang tamu pasti membuka sepatu dan ditaruh di teras.
Fabian bahkan sampai bengong 30 menit kr sepatu Bally nya yang baru sekali dipakai dicuri.
Sementara tanggapan Ifkar adalah maki2an dlm bahasa Padang, entah dia memakiku atau memaki pencurinya, aku tidak tahu krn tidak mengerti.
Hanya tanggapan dr Bang Acun saja yg bijak, "biarlah neng, bagi2 rejeki. Mungkin amal saya kurang."
Pernah saat aku pulang kuliah diantar Bang Acun, ditikungan menuju rumah, saat mobil berjalan pelan, Bambang mengetuk pintu jendela supir dan menawari koran sambil agak memaksa. "Koran..koran...korannya pak. Ada Kompas, Pos Kota.."
Disengaja banget kan?
Mana ada orang malam2 berjualan koran, lagipula Bambang kan gak jualan koran.
Aku yakin dia sengaja mempermalukanku.
Bang Acun menolak membeli koran dan bilang " itu kan adik kamu ya neng, Bambang kan? Apa dia jualan koran?"
Aku hanya bisa diam duduk mematung.
Rasanya malu sekali.
Dulu kl malam minggu aku biasa makan di restoran enak, namanya restoran Sederhana, di simpangan Cibinong.
Selalu disitu.
Saat makan dg Fabian, tiba2 Bambang mengamen.
Fabian mengenalinya juga kr dg sengaja Bambang bilang "eh mbak Ida makan disini".
Saking malunya seminggu kemudian aku putuskan pacarku .
Perbuatan tak termaafkan dr Bambang saat kaosku dipakai oleh Jaelani, pemuda tidak waras dikampungku.
Aku yakin itu kaosku, soalnya kaosku hilang.
Mana ada org gila punya kaos "I love the UI Way" warna kuning.
Sejak itu aku tidak pernah lagi mau memaafkan ulahnya.
Gengsiku jatuh ketanah kr kaosku dipakai org gila.
Belum lagi Kampus kebanggaanku juga jd rusak namanya kr kaosnya dipakai org gila.
Aku benar2 benci Bambang saat itu.
Saat bertemu lebaran kemarin, rasanya kejadian2 yg dulu kutangisi saking menyakitkan hati malah membuatku tertawa tawa.
Gila juga nih adik gw!
Padahal dulu rasanya ingin membunuhnya.
Memang benar kata pepatah "waktu akan menghilangkan semua luka".
Aku yg pendendam bahkan bisa lupa sakitnya dikerjai adik, apalagi yg bukan pendendam sepertiku.
Jadi, nasihatku, bila ada luka hati, lupakan, biarkan waktu yg bekerja menghapusnya...
Gila juga nih adik gw!
Padahal dulu rasanya ingin membunuhnya.
Memang benar kata pepatah "waktu akan menghilangkan semua luka".
Aku yg pendendam bahkan bisa lupa sakitnya dikerjai adik, apalagi yg bukan pendendam sepertiku.
Jadi, nasihatku, bila ada luka hati, lupakan, biarkan waktu yg bekerja menghapusnya...
Komentar
Posting Komentar