JENGKOL FREE DAY....
Dear Diary,
Hari selasa pagi 12 september 2017 jam 5.35 HP ku sudah berbunyi eng ing eng pertanda ada pesan masuk dari Neneng yang isinya mengingatkan bahwa hari ini ada acara makan jengkol bersama, aku menyebutnya Jengkol Free Day, hari bebas makan jengkol.
Jam 5.35 pagi Dear Diary, bahkan akupun belum sempat mandi.
" Neneng...ketemuannya bukannya kamis ya?" Tanyaku lupa, betul2 lupa, kupikir acaranya hari kamis.
Asmani: "Pagi juga..... Amiin Yra.... Semoga sehat semua ."
Komunikasi mulai gak nyambung aku ngedumel.
Nana : " Aniih, Rita, Neneng ,Nani, Mumun, Susi..Heri..nanti bisa kan..ke rumah Tio..?"
Aku mulai stres tidak ada yg jawab pertanyaanku.
Heriyati: " InshaaAllah, Na."
"Jam berapa ?" Tanyaku mengalah.
Nana : "Kalau mau ikut masak jam 9 sama Tuti..kalau ngggak yaa jam 11 kali yaa.."
Dear Diary, aslinya sms Nana banyak memakai angka dan pengali, mungkin kr dia biasa belanja sehingga sms pun memakai angka dan pengali.
Dedah Hasan : "Maaf say saya cuma pengen tahu doang....tp apa daya...sekali lagi maaf ya teman2 belum bisa ikut kumpul.....cuma ngiler aja liat teman2 kumpul.
Asmanih : Insha Alloh Nana jam 11 lewat...
" Aku usahakan tapi gak janji ya...teler banget mau bobo dulu....semalam pulang kondangan sampai malam jam 2 baru bisa tidur beberes baju2 bekas kondangan." Jawabku sambil menguap
Tio : "Bahan masakan sudah tio belikan ya teman2 tinggal di masak...☺"
Nah Tio ini nama aslinya Setiowati, Tio itu kayaknya nama gaul saja, dia yang punya rumah.
Mumun : "Selamat pagi say..Nana d tmn2 semua..punten say gak bisa gabung yaa..mau control ke dr spsls soca..jadwal..jm 12.lain waktos ya jengTio..nuhun undgn maksi nya..smg kt sll sehat.,sukses dlm sgl hal n berkah..Aamiin.."
Sumpah Dear Diary, aku susah mengartikan sms dari Mumun ini.
Penganut nasrani yg santun dan suka tertawa lebar ini kalau buat sms memang seperti membuat tebak2an.
Tebakanku dia minta maaf kr sdh ada jadwal ke dokter sipilis jam 12 siang ini.
Eh kalau DR SPSLS itu kan maksudnya dokter sipilis atau dokter spesialis ya?
Bukankah kalau spesialis itu harusnya singkatannya SP saja ya?
Entahlah, Mumun memang sering menjadi misteri sms nya menurutku.
Neneng Kartini: " Pagi semuanya nanti jadi ya kumpul di rmh tio,tuk rita selasa csy ,sori br ak bls"
Tio : "Jadi neng...tio sdh beli bahan2 nya"
Akhirnya pertanyaanku dijawab juga walau telat dan susah dimengerti artinya karena memakai singkatan2.
Heriyati : "Tio, maaf ya, Heri gak bisa datang, Lukas BAB, teman2 maaf y.😘🙏🙏🙏"
Nani : "Tio...dan teman2 maaf ya nani gak bisa gabung ...biasa atuh gak ada yg jaga toko...punten Jeng Tio 🙏🙏🙏 maaf pisan...memang mulai jam brapa...."
"Heriiii....memangnya kamu nungguin lukas lg BAB?" Tulisku.
Heriyati: "Kasian dong ditinggal sendiri ayang mbeb nya Rit 😂"
Heriyati dan Lukas suaminya sama2 teman SMA, kalau versi film mungkin seperti GITA CINTA DARI SMA CIBINONG lebih tepatnya.
Aku ingat sering sekali pulang sekolah bareng Lukas naik oplet.
Aku ingat Lukas inilah yg disunat setelah SMA, kebetulan aku selalu lewat gang rumahnya dan memergoki ada umbul2 khitanan "SELAMAT DATANG KHITANAN LUKAS.."
Yah akhirnya aku bisa memaklumi kekhawatiran Heri.
Emma : "Inshaa Allah aku datang tunggu suamiku pulang main tennis agak siangan tio...main tennisnya di Bidakara Pancoran jkt selatan."
Aku tebak Emma baru bisa datang jam 2 atau jam 3 siang, pasti suaminya malas pulang kerumah hanya untuk menemui die lagi die lagi.
Kembali ke Lukas, rasanya kurang puas kalau belum meledek Heri dan Lulas.
" Ihhh lukas manja banget deh. Dia kan sudah bisa cebok bersihin sendiri. Ayo dong datang heriii....bilang lukas "rita ketawain heri katanya lukas BAB jangan ditungguin, sdh gede." Pasti dibolehin Lukas deh.
Emma : "Nanti aku bawa roti super kue aja ya sdh 3 hari aku gak masak ke dapur maklum lagi kleyengan nih, ini aku baru enakan nih badannya msh kleyengan kepalanya."
"Nanti Emma lihat Neneng juga langsung sembuh deh. Nah kalau lihat aku langsung pusing lagi."kataku.
Emma : "😀😀😀 Rita bisa aja liat Rita sembuh deh kan cantik seperti ibu tien suharto bukan begitu Rita?"
"😭😭😭😭lebar banget ya memangnya ?😭😭😭" tulisku dengan sedih..
Aku sedih disamakan dengan bu Tien. Bukannya bu Tien gak cantik, tapi kan bu Tien...hiks...hiks...bulet.
Tio : " Heri...semoga Lukas cepat sehat ya. Emma..Rita..di antosan..Nani hayuk atuch. Susi, Meylina..Mulyati dkk yuck gabung..Nana sdh masak jengkol semur..Tio ada jengkol rendang..Tuti dan Neneng sdh datang dan sdh mulai masak..Asmanih di tunggu ya.."
Heriyati : "Iya trima kasih Tio doanya 😘🙏"
Emma : " Hari ini penuh dg perjengkolan yaa Tio....inshaa Allah siang2an ya tunggu suamiku pulang tennis dulu."
Tio : " Iya Emma.."
Mulyati : "Tio, maap ya ga bisa kumpul2 nih lagi kurang sehat say.."
Mulyati itu istri Saimin, lurah Gunung Putri, dia juga sama seperti Heri dan Lukas, kisah cinta abadi dari SMA.
Dear Diary,
Jam 12 lewat sesudah sholat dhuhur dan cuci baju bekas 2 kopor full, aku siap2 mandi dan pesan Grab Car, bukan aku sih sebetulnya tapi si bungsu yg pesankan.
"Tio sms in alamat rumah dong. Aku naik taxi OL soalnya biar gampang di GPS in." Dengan gaya aku sms Tio.
Di Grab Car saking hot nya udara aku basah kuyup.
"Ini padahal sudah saya full kan ACnya bu." Kata supir Grab Car tanpa rasa bersalah sambil mengupil.
Aku terhenyak kaget melihat caranya mengupil, sampai dalam, dalam dan makin dalam, jarinya diputar2 makin dalam, kayaknya model swing gitulah tebakku.
Perutku yang kelaparan langsung berhenti berbunyi melihat caranya mengupil, apalagi saat dilampu merah dia memandangi upil diujung jarinya yg sebesar kuku.
Tiba..eng ing eng...ada sms masuk.
Tio: "Mari teman2 kita makan siang di rumah Tio..
Neneng Kartini: "oke ,hayu atuh ih kamana susss.."
Maksud Neneng pasti memanggil Susi bukan kue sus.
Neneng Kartini: " Teman2.. Susi mau dateng lagi dijalan katanya."
" Ajak Mulyati dong Sus....pasti sembuh deh lihat jengkol..." kataku mengompori.
"Aku lagi kesel nih lihat supir Grab Carnya ngupil melulu sepanjang jalan." Sambungku.p
Neneng Kartini: " Masih di Bandung Mulyatinya.."
Emma: " 😀😀😀 Rita masih ada cerita aja ya lucuuuu deh kamu Rita piseurieun...upil sagala di bilangin 😛..
.. Duuuh itu menu maksinya meuni seueur pisan yaah..saya mah blm tahu jam brp sampe rumah tio ini jam segini misua blm sampe rumah"
Kubayangkan pasti Emma saat menulis sms itu sambil menangis membayangkan semur jengkol.
"Tinggal aja emma...biar suaminya jemput ke Tio nanti. Biar kita2 pd kenal suaminya. Kl kenal kan kita bisa awasi kl ketemu dijalan. Siapa tahu dia nyasar." kataku.
Emma : "Tapi aku mah tetep mau datang nanti dari rumah Tio langsung jemput gadisku pulang kuliah soalnya pulangnya jam 18.00 baru keluar kampus melang ah pulang sendirian mah can biasa soalna.."
Tio : " Iya..di tungguin.."
Mumun : "Mpok Ani, neng,Tuti..Tio..maksii bareng yaa....ajiib ikutan nikmat dr jauh..heee..heee.."
" Pada makan duluan deh...aku ilfill...supir Grab Car nya ngupil melulu...jadi gak lapar lagi.." tulisku di WA.
Neneng Kartini: ' Ah lu ada2 hayu sini Rita..."
Dan sesuai perasaanku, aku tidak ikut makan walau dipaksa.
"Nantilah aku tunggu Susi dan Emma makannya." Elakku.
Mudah2an saat mereka datang bayangan upil sang supir sudah hilang.
Dear Diary,
Niatku mengambil photo alami, apa adanya disalah artikan Neneng.
Dia ketakutan ku photo gara2 pernah kuphoto saat sedang merokok.
Padahal merokok itu kan wajar2 saja menurutku lha wong aku sampai beberapa saat lalu masih perokok aktif Surya 16 kok.
Jadilah saat aku sedang mengibas2kan rok bagian bawahku karena kegerahan Neneng dengan sigap memphotonya.
" Neng minta rokoknya, nih aku mau bergaya merokok, kalau mau photo silahkan, yang penting asal ada hidungnya ajalah."
Dan disudut sana Neneng dengan bahagia cekrak cekrek memphoto aku yang sedang mengepulkan asap rokok dengan pura2 bergaya.
Jam 14.31 Susi datang pakai baju hijau.
Jam 14.44 barulah Emma datang pakai baju pink.
Alhamdulillah ada teman yang sama2 montok denganku.
Saat mereka datang baru aku ikutan makan jengkol.
Waktu ditawari kan asin aku menolak mentah2 karena setiap hari aku sudah makan ikan asin.
Aku hanya makan rendang jengkol dan semur jengkol.
Disela2 makan siang yang tidak ada habis2nya, antara jengkol dan jengkol aku memaksa menjadi sang photographer.
Aku memang tidak suka ikutan diphoto, kata nenekku yang paranormal itu bisa mengurangi umur.
Dear Diary,
Tidak berlebihan kalau aku bilang aku dan teman2 adalah anak2 yang terperangkap dalam jiwa nenek2.
Lupa sudah berapa cucu yang sudah dipunyai.
Setiap kami upload photo ke group komentar2 heboh pun berdatangan, tapi hanya kepada Neneng.
Temanku itu memang kayaknya dulunya mau jadi photo model cita2nya sayang sudah keburu punya suami.
Setiap ada orang pegang HP dia langsung in action secara otomatis padahal kan kita belum tentu mau photo2 kadang2 kita sedang balas sms masuk.
"Rita kalau photo gue yang bagus dong Rit...elu mah jahat, photonya gak benar terus." Komplainnya.
Lha padahal aku sedang sms an dg si bungsu bukannya mau photo2.
"Neng, kalau orang cakep mau diphoto lg nungging tetap saja cakep neng. Jangan khawatir deh."bujukku.
Eng ing eng...ada sms masuk lagi.
Nani : " Rita habis berapa piring jengkolnya?"
Mumun: "😄😄sudah pada kenyang..neng Nani yg penting..happy..hebring bareng..hee heee"
" Kok Aku photonya spt orang mau terbang...gede banget...." tulisku mengeluh. "Big is gembrot deh pokoknya. Sayang Nani gak datang.Yg banyak makan neneng kayaknya Nan..dia bolak balik ke dapur aku lihat soalnya. Alasannya sih dia capek ngulek sambal."
Nani : "Tadi ada tukang cor di indo mart...si Lim jd mandor. Lain kali aja kumpul2 lagi."
Nani beralasan Liem sedang jd mandor.
Liem itu suaminya Nani, Chinese, dulu dia sama2 teman SMA, bedanya Liem IPA sedangkan Nani IPS.
Rasanya pertokoan sebelah kiri jalan menuju Jakarta mulai dari CCM itu milik Liem semua.
" Aku sampai pipis di celana ketawain neneng mani loba gaya kalau lihat kamera." Tulisku.
Susi: "Neng Nani kunaon teu dongkap neng... Semur hengki sama rendang jengki nenanti...😀😀"
"Ada pelajaran seks juga ya sus..." tulisku.
Susi ini aneh. Semua teman dipanggilnya neng.
Pertama kali dipanggilnya neng aku sempat protes " sus gue gak ada neng nya namanya."
Susi : Sampe jam berapa neng Rita?"
Nani: "Neng Sus ..gak ada yg jaga toko .."
Susi : "😄😄😄 iya nu sengit blacan dialungkeun ku neneng ka ayang bebep na"
Terjemahan bebasnya " iya ada celana dalam bau dilempar neneng ke yayang bebepnya."
Tuti: "Meniii seru pisan Nan😋😋😝😝..gara2 Rita jeung Neneng😃😃😃"
Susi: "Jadi we pada baseuh 😄😄😄"
Tuti : "Makan nya aziib...eta selfina anu seruu mah meni nyeri patuangan 😝😝😝😛"
Asmanih : "Neneng liat pose nini klu d photo, gak lain kekeretaan wae.."
Yah sahut2an di group itu kalau masih bahasa sunda pergaulan sih masih bisa kuikuti tapi saat sudah pakai bahasa patuangan segala aku sudah mulai bingung.
Dear Diary,
Tepat setelah selesai bicara seks suami Tio datang, rasanya itu sudah kode agar kita bubar jalan meninggalkan piring2 kotor, apalagi saat kulihat wajah Tio penuh damba menatap suaminya.
Kuduga Tio terpengaruh cerita2 seks kami dan akan mempraktekkannya.
Jam 16.30 akhirnya kami pulang dengan perut kenyang, pipi pegal2 karena tertawa terus.
Nebeng mobil Susi karena searah, satu persatu kami diturunkan dijalan.
Alhamdulilah kulihat teman2ku pintar2, saat turun mereka selalu kaki kiri duluan, bukan kepala duluan.
Berakhirlah Jengkol Free Day ku Dear Diary, menyisakan bau jengkol dimulut kami semua.
Satu mobil bau jengkol semua.
Mudah2an bertambah erat silaturahmi antar aku dan teman2 SMAku, walau jujur saja sampai saat ini aku masih belum ingat pernah ketemu dimana dulu dengan Neneng, Susi, Tio, Ani, Emma, Mumun atau Heriyati.
Yang kuingat adalah Nani dan Liem, Mulyati dan suaminya Saimin kr pernah sekelas, Ikah, Adi, Jaya atau Lukas.
Yah kemiskinan membuat pergaulan ku terpasung oleh rasa rendah diri.
Begitu sedikitnya teman yang kupunya karena aku tak berani menyapa.
Mudah2an aku bisa memperbanyak teman selagi masih ada waktu.
Yah, selagi masih ada waktu.
Bukankah kita tak tahu kapan kita akan dipanggilNYA?
Komentar
Posting Komentar