AKU DAN OBAT BATUK
Dear Diary,
Sudah seminggu ini aku sakit pilek.
Sebetulnya dg diobati obat eceran di warung pilekku sudah mau sembuh, ingusku sudah mengalir deras, sayangnya saluran pembuangannya, maksudku hidungku, terlalu kecil.
Jadi seperti biasa pilek ini berlarut larut.
Akhir periode pilek tak afdol bila tidak diikuti batuk.
Jadilah aku batuk dengan penuh penderitaan.
Batuk buatku hanya hilang bila diobati dengan OBH.
Obat batuk OBH yang kukenal puluhan tahun yang lalu.
Obat yang sebenarnya " bukan gue banget ", karena terlalu murah dan sederhana.
Tahu sendiri kan Dear Diary, aku suka yang mahal wl saat beli harus termehek mehek.
Dalam bayanganku mahal itu adalah jaminan lebih bermutu.
Tahun 2003 saat pertama kali naik haji, aku diberitahu si Semprul yang juga diberi tahu entah oleh siapa, agar membawa obat batuk OBH.
" Kenapa OBH? Itu kan murah banget ? Malu tahu minumnya ! Maunya yang murah2 melulu." Kataku.
" Sudah ikutin saja. Pak haji itu kan sudah berkali kali naik haji, kita ikutin saja pengalamannya. Katanya kalau batuk dan kita pasti batuk karena disana banyak debu, diobati pakai obat batuk lain gak manjur dan gak bakal sembuh, makanya oleh haji2 indonesia OBH dipelesetin jadi Obat Batuk Haji. " si Semprul menjelaskan panjang lebar.
Akhirnya koperku selain kuisi dg mie gelas juga kuisi dengan OBH sebanyak 3 lusin.
Selamatlah aku dari batuk berkepanjangan selama naik haji.
Dear Diary,
OBH juga berguna mengatasi hubunganku saat sedang demam ML.
Seperti diketahui suamiku si Semprul itu hobby ML, sementara rumah dinas suamiku di Tanah Abang 2 itu type RSSSS, Rumah Sangat Sempit dan Sederhana Sekali, jadi sangat sulit menyalurkan hasratnya kalau anak2 belum tidur, apalagi kami tidur beramai2 karena cuma ada 1 kamar tidur.
Satu2nya cara menunggu ketiga anakku tidur dan itu kadang membuatku tertidur lebih dulu.
Pernah suatu ketika anakku si Tengah terbangun disaat kami sedang in action.
Aku terlambat menutupi tubuhku karena selimutku keburu ditarik si Semprul.
" Ibu kok telanjang ? " tanyanya sambil merem melek mengantuk.
" Ibu gerah kepanasan De." Jawabku.
" Tuh lihat, bapakmu juga kipas2 kepanasan " kataku menunjuk ke arah si Semprul yg reflek mengambil sembarang benda sambil dikipas2.
" Dea juga gerah. Dea buka baju juga ah..." jawab si Tengah sambil buka bajunya.
Akhirnya kami malah mentertawakan si Tengah dan lupa niat sebenarnya.
Dear Diary,
Sejak kejadian itu kami menyiasatinya dengan obat batuk OBH.
Sebetulnya sih itu ide si Semprul setelah meneliti benar2 kandungan didalam OBH.
Kalau itu ideku tidak akan kupakai OBH, pasti pakai obat batuk yg lebih mahal.
Sejam sebelum ML kuminumkan anak2ku sesendok OBH, yang paling susah meminumkan OBH untuk si Tengah.
Kakaknya pasti menurut, adiknya apalagi.
" Dea gak mau minum obat batuk bu, Dea gak batuk kok ! "
" Ini bukan cuma buat mengobati De, ini juga buat mencegah biar kamu gak batuk . Ayo minum sini " kataku.
" Gak mau. "
" Ayo minum sini. Dea sudah pernah lihat ibu marah kan? Ayo minum, jangan sampai ibu marah. "
Setelah mereka tertidur, sambil mengelus anak2 satu persatu bergantian terakhir kutepuk pantat mereka agak keras.
Kalau tak bereaksi, berarti sudah tidur pulas.
" Apa sih pukul2 pantat Dea. Dea sakit tahu. Dea baru mau bobo juga..."
Kalau sudah begitu ritual elus2 dan tepuk pantat anakku agak kencang kuulangi lagi sampai yakin anak2 sudah tidur.
Alhamdulilah lancarlah misi suami istri dalam menjalankan kewajibannya.
Dear Diary,
Kedua ketiga berhasil, kali ke empat anakku yg lain mulai memberontak.
" Ibu dulu minum OBH nya, nanti kita2 juga minum"
" Iya ibu minum dulu nanti Vani juga mau minum OBH. Kalau ibu gak minum aku gak mau minum juga. " kata si Bungsu.
Akhirnya aku terpaksa minum OBH, dan gagallah malam suami istri karena aku keburu teler minum 3 sendok OBH, lha setiap anak memaksaku minum sesendok sebelum mereka minum, gimana aku gak mau teler?
Lain kali dan seterusnya, selalu si Semprul yang meminumkan anak2ku OBH, terhadap si Semprul anak2 tak ada yg berani menolak saat disuruh minum OBH, karena wajah si Semprul itu memang dingin, tak ramah dilihat, anak2ku takut semua pada si semprul..
Yah karena OBH aku jadi teringat masa lalu.
OBH dan masa lalu memang terkait erat.
Tiba2 aku jadi kangen dipanggil " ibu " dan bukan " mamam " seperti saat ini.
Indahnya OBH, maksudku indahnya kenangan...
Komentar
Posting Komentar