MISTERI KEMATIAN
Dear Diary,
Hari ini Kamis 25 Oktober 2018, Pak RT dilingkungan rumahku meninggal tiba2, tanpa sakit.
Meninggalnyapun dalam keadaan tersenyum katanya mata2ku yang melayat.
"Ganteng bu pak RT meninggalnya, dia tersenyum."
" Gak usah di ceritain deh, lha pak RT kan memang ganteng, keturunan Belanda."
"Maksud saya meninggalnya bagus bu, kan ada yg meninggalnya jelek gak seperti saat hidup."
Aku tercenung mendengarnya.
Misteri kematian dan aura husnul khotimah yang melingkupinya masih membuatku bingung.
Aku tahu yang dimaksud Husnul Khotimah, walau dulu aku sering salah menulis dg Khusnul Khotimah.
Ehm ...anu Dear Diary, waktu 2 tahun yll aku ketemu mantan bosku yang begitu kubenci yang sambil cengengesan jelek banget menyalamiku berlama lama, aku dengan lugu berdoa untuk dia didepannya " Semoga kita semua sudah hijrah dijalannya ya pak, saya doakan agar bapak bisa khusnul khotimah nantinya."
Mantan bosku langsung berhenti cengengesan mendengar doaku.
Mudah2an dia mengerti maksudku.
Aku sengaja bilang khusnul dan bukan husnul, mudah2an Malaikat mencatat dengan benar doaku buat mahluk paling menyebalkan sejagat raya di era 1997 - 1999 an itu.
Dear Diary,
Apakah wajah kita diakhir hayat terpengaruh dengan tingkah kita semasa hidup ?
Apakah itu wajah husnul khotimah Dear Diary?
Aku ingat wajah alm pak Uci Sanusi, temanku yang meninggal diatas pasangan gelapnya sesudah ML disaat istirahat jumat.
Wajah gantengnya bersinar dan tersenyum saat aku melayat.
Dia meninggal di hari jumat, disaat istirahat kantor, apakah tetap husnul khotimah ?
Ada beberapa husnul khotimah yang dirinci oleh para ulama berdasar dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Diantaranya;
1. Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)
2. Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad)
3. Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
4. Orang yang meninggal karena tho’un(penyakit wabah atau sampar). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
“Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)
5. Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, bat ginjal dan lain sebagainya.
“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim)
6. Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallambersabda;
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
7. Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah) . Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas.
Fisabilillahadalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.
8. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)
9. Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya. Abu Hurairah RA meriwayatkan;
Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan engkau berikan hartamu!” Bagaimana kalau ia melawanku?” Beliau bersabda; “Lawanlah dia!”, “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau syahid”, “Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!.”
(HR. Muslim ).
9. “Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan keluarganya maka dia syahid.” (HR. Tirmidzi)
10. Orang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan sebagainya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallambersabda;
“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena maka dia masuk Surga, barangsiapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia masuk Surga.” (HR. Ahmad).* / Imron Mahmud.
Komentar
Posting Komentar