DISUPIRI KECEBONG

Dear Diary,
Kemarin sore, kamis 13 desember 2018 jam 3.38 aku pesan gocar.
Dari awal aku sudah malu setengah hati saat melihat mobilnya pakai iklan disekujur body mobil, belum lagi diatas atap mobil juga diberi kotak iklan.
Sumpah Dear Diary, kalau tidak ingat waktu yg mepet aku lebih baik cancell dan cari Gocar lain.
Malu banget pakai mobil beriklan.
Aku juga jadi serasa iklan lontong dan risol berjalan.

Dear Diary,
Sebagai wanita yg ditakdirkan cerewet aku dengan sok ramah mengajak ngobrol sang supir tentang pilihan politiknya.
Anjrit !
Dia Jokowi lover eh kecebong maksudku.
" Memangnya Jokowi berhasil menurut bapak kok bapak mau pilih Jokowi lagi ?" tanyaku.
" Berhasil bu. Lihat saja dia bangun infrastruktur dimana2." jawabnya.
"Dimana pak? Dia cuma ngaku2 saja kok. Misalnya di Semarang dan di Kelok Sembilan. Pengagumnya pakai photo di luar negeri dan diakui hasil Jokowi."
"Tapi betulkan bu Jokowi bangun tol disana?"
"Lha jaman pak Harto juga di Semarang sudah dibangun jalan  tol seksi C namanya, tahun 1996 sampai 1998 an, saya ingat banget lha saya pernah hampir mau dirampok di tol situ. Dilanjutkan oleh SBY."
" Ibu pernah mau dirampok disana? Gimana ceritanya bu." Tanya sang supir.
Untungnya Dear Diary, aku kalau sudah agak emosi tidak gampang teralihkan.
" Itu ceritanya panjang deh. Saya selamat. saya kan punya ilmu kebal. Kita lagi cerita Jokowi pak. Jokowi itu cuma bisa ngaku2 saja pak."
" Tapi di koran dan TV kan ada diberitakan."
" Koran dan TV punya siapa? Punya 9 naga cina itu, mereka  yang dukung Jokowi semua.
Kegiatan unat islam saat reuni 212 kemarin saja gak ada yg meliput satupun, kecuali TV One. Itu semua sudah dibungkam karena koran dan TV itu yang punya orang2nya Jokowi semua pak."
" Kemarin ada yg naik orang Papua katanya Jokowi bagus kok di Papua, pembangunan lancar dan aman."
Waduh kok melantur ke Papua, jauh amat.
" Kalau aman gak akan ada pembunuhan 31 orang pegawai yang sedang bangun jalan di Papua. Lagian itu yang beredar di media photo jalan raya di Selandia Baru, bukan jalan di Papua."
" Tapi kemarin penumpang saya bilang bagus kok bu "
" Itu penumpangnya kebetulan yg pro Jokowi. Bapak tahu kan Natalius Pigai ? Dia tokoh Papua. Dia bilang dr 9 ruas jalan yg dibangun itu semua dibangun masa SBY, Jokowi cuma bangun 1 ruas jalan itu juga belum selesai."
" Yah Prabowo juga kalau dia menang negara belum tentu bagus bu."
" Yah paling tidak dia lebih pintar, gak bego dan malu2in di forum dunia. Bahasa inggris gak bisa bahasa arab apalagi. Saya pengen banget punya presiden pinter dan gagah serta ganteng, gak cacingan."
" Paling nanti negara kita kayak di Jakarta. Lihat saja Anies tuh, dibawah dia Jakarta makin berantakan. Dia kan orangnya Prabowo."
" Bapak emangnya sering narik ke Jakarta?"
"Enggak bu, saya sih cari yang dekat2 saja."
" Lha gak pernah ke Jakarta kok bisa2 nya bilang Jakarta berantakan. Dari TV dan koran?
Saya sejak 2015 gak pernah lihat TV kecuali kalau lagi ada ILC. Saya gak pernah lagi langganan koran karena semua isinya cuma muji2 Jokowi dan gak sesuai fakta. Anies itu hebat pak, kemarin saja dia menang 3 penghargaan dari KPK berarti dia bersih pak gak kayak Ahok. Gak ada keberhasilan Anies yang masuk koran apalagi TV makanya bapak gak tahu keberhasilan Anies."
Yang aku gak cerita adalah karena sejak tahun 2015 aku sudah pensiun sehingga jatah beli koran, majalah dan buku yang budgetnya 2 juta perbulan sudah langsung dicoret dr peredaran dompetku.
Baru saja aku mau cerita  tentang prestasi Anies, tiba2 Rena temanku telpon, tiba2 juga mall CCM sudah didepan mata, padahal aku sedang emosi2nya.
"Jangan lupa kasih buntang 5 ya bu."
Sempat2 nya Jokowi Lover itu minta dikasih bintang 5 dengan senyum yang gak ada manis2nya sama sekali.
Arghh...

Dear Diary,
Kentang goreng jumbo dengan banyak sambal akhirnya jadi pelampiasan emosiku padahal film Mortal Engine masih 15 menit lagi.
Aku ingin sekali berhenti bicara basa basi kalau naik Gocar, tapi tetap saja susah, aku kan gak bisa diam bicara, tidur saja aku bersuara kok Dear Diary.
Sebetulnya tadi aku sudah coba pakai masker saat di mobil, sayangnya aku susah nafas karena hidungku yang pesek ini.
Gara2 supir Jokowi yang kecebong itu aku akhirnya makan banyak karena emosi.
Untungnya aku masih waras, jadi walau aku sebel  tetap saja aku beri bintang 5 tapi tanpa diberi tip.
Amit2 deh kasih tip buat kecebong.
Tidak...tidak dan tidak...

Komentar

Postingan Populer