ALHAMDULILAH ...DIA TIDAK CANTIK

Dear Diary,
Sejak si semprul menikah lagi, setiap ketemu anak2ku mereka selalu cerita tentang ibu tirinya, membangkitkan rasa ingin tahuku seperti apakah rupanya.
Apakah sehancur yg anak2 bilang, atau itu cuma kesopanan anak2 menjaga perasaanku.
Anak sulungku bilang " mungkin bapak milihnya terpaksa kr sdh 8 tahun duda mam. Daripada gak ada yg disuruh cuci baju."
Ops...aku kaget dengar komentarnya.
Anakku si tengah bilang " yah seperti wajah rakyat kebanyakan deh mam."
"  maksudnya apa de ?"
"  Yah kayak wajah rakyat jelata mam.."
"  Lha kita juga kan rakyat jelata de...wajahnya kayak mamam berarti dong ?"
"  Jauh mam.....mamam kan wajahnya kayak orang kaya walau bukan orang kaya, nah ini wajahnya kayak rakyat  jelata. Masak musti diterangin sih rakyat jelata kayak apa?
Pokoknya gak enak dilihat aja."
"   Ah itu sih cuma perasaanmu saja kali De, mungkin kamu gak senang dia jadi bilang seperti itu."
"   Ngapain aku gak senang dia ? Aku malah senang bapak kawin lagi jadi ada yang disuruh cuci bajunya."
Setelah bicara seperti itu si tengah langsung masuk kamar dan tidur.
Kedua anakku mengatakan hal yang sama. Apakah cuma sebatas tukang cuci baju saja fungsi istri si semprul bagi mereka ?
Pendapat si bungsu paling kutunggu, menurutku anak itu paling obyektif soalnya.
Waktu itu si bungsu ikut si semprul karena terlalu jauh dari Sentul ke Al Azhar Kebayoran bila harus pulang pergi padahal mencari supir itu susahnya minta ampun.
Saat liburan dan si bungsu datang kerumah, pelan2 kudekati dia, maksudku ingin korek2 komentarnya mengenai wajah ibu tirinya.
Belum sempat tanya2 dia sudah curhat.
"  Mamam...aku minggu lalu sakit mam. Gak sekolah, gak dibawa kedokter juga sama bapak. Aku cuma disuruh minum obat saja, kata bapak kalau gak sembuh juga baru dibawa ke dokter. "
"  Memang bapakmu itu manusia paling pelit sedunia. Kalau  makan tempe an dia BAB masih ada kedelenya pasti dia ambil lagi itu kedelenya saking pelitnya."
Aku langsung emosi.
"Vani kan tidur. Eh terus istrinya bapak tiba2 masuk kamar gak ketuk2 pintu dulu, dia nanya "Vani mau dibeliin bubur ayam atau di ceplokin telor ?", Vani kaget vanget mam sampai menjerit keras2, kaget campur takut lihat istrinya bapak. Kan dia biasanya pakai jilbab, itu jilbabnya dibuka, trus rambutnya sedikit,  mencuat kemana2,  mana wajahnya nyeremin lagi. Beneran mam, Vani sampai sekarang takut kalau ingat kejadian itu."
Wah kebetulan banget.
"Memangnya serem banget Van sampai kamu takut gitu? Kamu kan sama setan saja  berani masak bisa takut sih?"
" Mamam masak gak percaya sih sama aku? Memangnya aku spt anak mamam yg lain tukang ngibul ?"
Walaupun si bungsu marah aku tetap mengucap alhamdulilah, ternyata wajahnya menyeramkan.
Senangnya hatiku...

Dear Diary,
Aku cuma ingin tahu saja, sumpah, aku tidak akan pernah iri apalagi menyesal kok, karena sejak kecil, aku selalu diajarkan oleh kedua orang tuaku bahwa "barang bekas harus diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan".

Komentar

Postingan Populer