SORGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU


Sejak masih gadis aku selalu merawat kulitku. Setiap pagi aku cuci muka dg air kencing basi, air kencing yg pertama kali setelah turun dari tempat tidur. 

Awalnya karena dipaksa ibu, tapi lama kelamaan sudah menjadi rutinitas dan akhirnya berlanjut sampai sekarang. 
Kalau ada buah2an tersisa biasanya langsung hinggap dimukaku. Ketimun, tomat, alpukat, bangkuang atau apa saja buah2an murah yg mampu kubeli, kadang kalau ada uang berlebih pakai madu dan telor ayam kampung.
Tidak ada yg lebih membanggakan bagiku selain melihat pandangan kagum sang suami sambil mengelus elus kulitku. Kadang aku suka ledek "jangan keseringan di elus elus pak, ini tangan ibu sudah agak hitam kelunturan bapak". 

Kalau sudah begitu biasanya suamiku biasanya langsung bersedih dan bilang "untung anak kita gak ada yg hitam kulitnya ya bu." 

Akupun menimpali dg pura2 bijak " iya. Bapak harus bersyukur bisa memperbaiki keturunan."


Pernah suatu pagi, kebetulan aku sedang menanam bunga, anakku yg pertama saat itu dia sekolah TK didekat rumah, pulang dari sekolah sambil berlari seperti dikejar setan. 

Dia langsung menarik tanganku dan bilang " ibu ayo cuci kaki. Jangan sampai kotor. Kata bu guru emas, sorga ada dibawah telapak kaki ibu. Ayo dong bu, cuci kakinya..sini emas cuciin kakinya...."

Akupun tertawa terbahak2 karena kegelian kakiku dicuci disamping melihat gaya si sulung mencuci kakiku dengan paksa.
Sejak saat itu aku harus selalu pakai sandal dan kakiku harus bersih. Keadaan pemantauan kakiku ini berlangsung bertahun tahun sampai anakku sadar bahwa " sorga dibawah telapak kaki ibu" itu cuma kiasan.

Anakku yg kedua lebih aneh lagi. 

Saat sedang duduk diruang keluarga, dia tarik telapak kakiku, dia perhatikan dengan teliti. Aku yg kegelian karena dipegang2 kakinya heran bertanya "ada apa sih de?" 
"Dea lagi cari sorga. Katanya ada ditelapak kaki ibu, tapi kok gak ada apa2. Besok Dea tanya bu guru ah. Bu guru berarti bohong sama Dea."
Aku dan suamiku saat itu sampai terpingkal pingkal tertawa mendengarnya.

Sejak aku tahu sorga dibawah telapak kakiku, sebagai seorang ibu, aku selalu menjaga kebersihan kakiku dengan selalu memakai sandal dan tidak pernah bertelanjang kaki. 

Sampai sekarang..

Komentar

Postingan Populer