TRAGEDI METRO MINI
Dear Diary,
Maksud hati ganti suasana kamar dari ungu yang mengharukan dan selalu mengingatkan ke jombloanku ke warna pink pupus yg samar, warna soft dan romantis maksudku Dear Diary, maklumlah hati ini barusan berbunga2 cuma gara2 sepotong sms singkat " Sedang apa neng cantik ? Sudah sholat dhuha ?".
Dear Diary pasti sudah tahu kan siapa dia?
Pria masa lalu yang sudah 3 tahunan rayuan poligami nya kutolak walau istrinya sudah mengizinkan by phone.
Pria yang 2 bulan lalu baru saja kukembalikan uangnya dengan alasan "takut terpakai".
Ya memang, selama bertahun2 bunganya selalu kuambil buat jumat barokah, belum pernah kupakai walau sepeserpun.
Pernah aku hampir khilap dan pakai uang itu untuk beli BH langgananku yang muahalnya kebangetan.
Tapi tiba2 aku tersadar.
Walau uang itu untukku katanya, tapi aku akan jadi tersandera.
" Kan neng sekarang sudah sholat, sudah bisa ngaji, puncaknya jadi wanita sholehah itu kalau wanita mau dipoligami neng. Abang gak mau kasih tahu sumbernya kr model neng gak akan percaya. Neng cari saja sendiri. Eh uang yang abang kasih sudah habis belum? "
" Ita depositoin bang..bunganya Ita pakai ikutan Jumat barokah sama teman2." jawabku via sms.
Eh anu...Ita adalah panggilan kesayangannya untukku, bukan Rita.
Si abang tahu kelemahanku sebagai cewek matre...UANG.
Tapi si abang rupanya lupa bahwa aku tipe cewek posesif, mana bisa berbagi.
Kulitku merinding membayangkan berbagi pria.
Denganku kalau ML pakai model miring, tengkurep atau melayang, dengan istri lainnya apakah dia pakai model yang sama ?
Atau jangan2 dia pakai model 1/2 lingkaran ya?
Mungkin juga dia pakai gaya segi tiga sama kaki ?
Ya Tuhan...biarlah aku gagal jadi wanita solehah daripada berbagi t*t*t dengan wanita lain.
Dear Diary,
Sebulan yang lalu dia tanya lagi, kali ini via telpon " Sudah siap jawabannya neng? Dulu kan kamu nolak abang kr ingin tetap kerja di BNI. Sekarang kan sudah gak kerja masak nolak lagi ?"
Karena uang 200 jutanya sudah kukembalikan sehingga aku tidak bisa ikutan jumat barokah lagi, eh maksudku sehingga aku bisa bebas bersuara, dengan enteng tanpa beban aku jawab " ogah ah bang. Ita kayaknya benar2 gak minat deh. Lagian kemarin gigi depan Ita copot, kayaknya peringatan dari Tuhan agar jangan kawin lagi karena giginya sudah ompong."
Seperti biasa aku canggih banget kalau bikin alasan.
Nah gara2 sms nya aku kembali berbunga2.
Maaf bukan karena sudah mau dipoligami tapi karena masih dianggap cantik walau sudah kubilang gigiku sudah ompong.
Dear Diary,
Setelah menulis sampai berbusa2 aku baru sadar bahwa tujuanku mau curhat tentang warna kamarku.
Saat sudah sebidang kamar dicat baru kulihat ternyata warnanya bukan pink pupus atau pink samar... tapi warna oranye.
Aku berasa sedang naik metro mini Dear Diary.
Ingin menangis tapi aku kasihan melihat wajah Dini yang ketakutan dimarahi.
" Gak apa2 kok Din, ibu yang salah, kan ibu yang milih dr brosurnya".
Sumpah Dear Diary, di brosur yang di photo Dini, itu cat judul nya " Lady Pink", pink kan artinya merah muda bukan ?
Kenapa kenyataannya jadi warna oranye?
Apakah judul warna cat berubah sakarepe dewe dijaman rezim ini ?
Yah kalau si Jokcan saja bisa berubah jadi muda dan beralis lebat, lady pink pun rasanya bisa jadi berwarna oranye.
Kemana akan kulabuhkan jiwa romantis ini bila aku berasa tidur di Metro Mini Dear Diary ?
Komentar
Posting Komentar