AKU MENANGIS LAGI

Kamis, 11 januari 2023.


Dear Diary,
Aku menangis lagi Dear Diary.
Aku memang cengeng, tapi itu dulu.
Aku bahkan bisa menangis saat melihat laki2 tampan menggandeng wanita yang lebih jelek dari aku.
Dulu aku bahkan sering menangis sambil menonton film Miami Vice, membatangkan Don Johnson yang di khianati istrinya MellaninGriffit.
Sebegitu cengengnya aku.

Tapi sudah setahun ini aku berhenti menangis, bahkan saat berdoa untuk anak cucuku.
Aku sudah pasrah pada nasibku yang rasanya akan menjadi wanita antisosial yang paling menjauhi keramaian dan hiruk pikuk keluarga.


Dear Diary,
Sejak 7 oktober 2023, sejak penduduk Gaza terutama anak anak dan wanita dibunuhi zionis, aku menangis lagi.
Aku tahu maksud mereka kenapa membunuhi wanita dan anak anak.
Itu agar rantai keturunan dan kehidupan bangsa Palestina terputus, tidak ada lagi generasi penerusnya.
Dalam diam, kulantunkan sholat tahajud dan doa untuk mereka, sambil menangis.

Dear Diary tahu kan, sejak ijtima  ulama 2023 menetapkan pilihan pada Anies Baswedan aku memilih Anies Baswedan.
Bukan karena dia lebih good looking dibanding Prabowo yang penuh lemak, empud yang kusam atau Ganjar yang wajahnya kuanggap "mupeng", muka pengen, seolah olah pengen sesuatu, yah kau tahu yang kumaksud pengen apa kan Dear Diary.
Bagiku, mengikuti ijtima ulama, wajib hukumnya. 
Seandainyapun ijtim ulama salah memilih seperti 2019 dan kuyakin mereka tidak salah memilih lagi, paling tidak aku sudah terlepas dari dosa salah pilih, toh aku mengikuti fatwa ulamaku.
Aku memang selalu takut salah lagi Dear Diary, seperti saat aku salah memilih suami, salah memilih teman dan sahabat.
Selama ini aku selalu berusaha mencari kelemahan masing masing capres, ternyata sejauh ini Anies memang masih yang terbaik kinerjanya, emosi dan tutur katanya.
Kadang aku sedih saat melihat mantan idolaku Prabowo yang mempermalukan dirinya sendiri.
Betapa banyaknya anggaran yang masuk kantong kanan dan keluar kantong kiri dengan membentuk yayasan dan perusahaan2 dibawahnya.
Itu jendral yang sempat kudoakan kemenangannya berbulan bulan, yang sempat kutangisi dengan bangga saat dia memberikan wasiat Dear Diary.
Bagaimanapun ada keterikatan emosional kr pernah lama mengagumi, saat belum kutahu kelemahannya.
Tuhan mempunyai rencana lain untuk membuka mataku dan mata emak emak lain, walaupun saat pilpres 2019 dulu seharusnya dia menang.
Kesetiaannya pada perjuangan diuji dan dia ternyata mengkhianati kepercayaanku dan emak emak lainnya dengan bergabung dengan rezim hanya gegara sate dan nasi goreng saja.

Dear Diary,
Kali ini aku menangis lagi.
Setiap kulantunkan doa untuk rakyat Palestina yang digenosida Israel dan setiap berdoa untuk Anies Rasyid Baswedan.
Tidak muluk2 mimpiku untuk Anies.
Aku cuma ingin keadilan.
Kembalikan pelajaran agama, yang betul2 membahas agama untuk anak anak kecil penerus bangsa.
Aku ingin pelajaran Etika dan Budi Pekerti dikembalikan, pelajaran sejarah bangsa Indonesia, PPKN dan lainnya, agar mereka generasi penerus ini mengerti siapa pahlawannya, bagaimana perjuangannya sampai negara ini berdiri.
Agar ditegaskan kembali, bahwa PKI bukan korban tapi pelaku kebiadaban dalam pemberontakan.
Ditangan Anies aku ingin negaraku lebih baik, tidak terpecah pecah.
Kembalikan cina pendatang yang berpura2 menjadi karyawan kenegaranya, kembalikan kenegaranya.
Dulu hidup kami aman damai bersama bangsa cina yang sudah menjadi penduduk negeri ini.
Kearoganan bangsa cina muncul karena dipelopori Ahok dan didukung 9 naga.
Kembalikan semuanya pada tatanan semula.
Aku  berharap banyak pada Anies Baswedan.
Aku menangis dan berdoa buat dia, buat negeriku dan buat bangsa Palestina.
Mudah mudahan doaku dikabulkan Dear Diary, agar tidak sia sia air mataku tumpah setiap malam,aamiin.

Komentar

Postingan Populer