DASTERKU SAYANG, DASTERKU MALANG...
Dear Diary,
Kemarin, saat aku mau ganti baju, kudapati dasterku sudah tidak bisa dipakai lagi karena terlalu banyak sobekan.
Daster batik ini adalah daster hadiahku dari ibu saat ulang tahun ke 41, tahun 2001, hampir 26 tahun yang lalu.
Pernah daster ini kubuang karena banyak sobekan.
Oleh ibu daster yg teronggok di tempat kain2 buat pel diambil lagi dan dijahit dengan rapih.
Tanpa sadar daster itu kupakai lagi.
Mana aku sadar, lha aku kan kalau beli daster tidak pernah beli 1 tapi banyak, kalau sedang malas malah beli selusin sekaligus.
Dear Diary tahu kan kalau aku tidak suka belanja seperti kebanyakan wanita.
Mumpung aku belanja biasanya aku beli banyak sekalian.
Dear Diary
Gegara beli daster selusin dengan warna dan motif yang sama aku bahkan pernah dipanggil Mang Ucup tukang sayur keliling sebagai " bu haji yang pakai daster pink terus."
Awal nya sih aku gak peduli, aku pikir mang Ucup salah lihat karena matanya kan memang cuma sebelah, jadi wajarlah kalau dia selalu menganggap enteng semua dan memandang dengan sebelah mata.
Tapi ketika pemilik warung sebelah ikut ikutan memanggilku seperti itu, harga diriku terusik.
Saat menunggu pick up laundry, sengaja kukeluarkan daster2ku yang warnanya sama sambil makan keripik di warungnya.
" Tuh lihat, daster gue mau dilaundry, ada 10, warnanya sama semua, tadinya sih ada 12 pas beli." ujarku sambil pura pura merapikan baju kedalam tas untuk laundry.
" Bu haji ngapain beli daster warnanya sama semua kan orang orang nyangka ibu haji dasternya gak ganti ganti." jawab si pemilik warung terheran heran.
" Gue malas milih milih dan nyobain lagi. ya gue pilih aja yg sama warna dan ukurannya. Lagian biasanya suka dapat kortingan lagi."
Aku seringkali bergue gue kalau lagi kesal dan tanggal tua, tapi kadang ber saya saya kalau sedang bahagia.
" Titip pesan ya, kalau ada yang bilang gue pakai baju itu itu saja, bilangin bahwa gue beli selusin warna dan ukurannya sama."
Pesanku pasti tersampaikan karena warungnya adalah sumber informasi para emak ngerumpi, buktinya aku tidak dipanggil seperti itu lagi sekarang.
Dear Diary,
Karena kerusakan sudah sangat parah, dari mulai ketiak sampai bawah sudah sobek, akhirnya kurelakan daster ini turun pangkat menjadi lap dapur.
"Maaf kan aku tidak bisa mempertahankan hadiahmu bu, aku tidak mau anak anak kos melihat ketiak sobek daster ini. Maafkan aku bu...." sambil kuciumi daster ini sebelum kugunting menjadi 4 bagian.
Selamat berpisah dasterku, terima kasih sudah membersamaiku selama 23 tahun.
Komentar
Posting Komentar