ALAMANDAKU, KENANGANKU..
Dear Diary
ALAMANDA, itu pohon kenanganku.
Selalu ada rasa duka saat melihatnya.
Dulu dibawah pohon ini, saat ibu dan bapak masih bersatu aku dan adikku biasa duduk.
Saat ibu masih tinggal bersamaku, aku tanam pohon ini sampai ribun dan dari jauh rumahku terlihat kuning saking banyaknya bunga alamanda yg mekar.
Setelah ibu pergi dari rumahku, sambil menangis kubabat habis pohon ini.
Hal yang kusesali.
Dear Diary
Haruskah aku tanam kembali pohon ini agar hatiku selalu teriris berdarah saat melihatnya?
Haruskah aku terbelenggu masa lalu hanya agar bisa membayangkan apa yang telah kubuang?
Komentar
Posting Komentar