ANI YANG KUKENAL
Kemarin sore Edy Safni Rosa kirim kabar via messenger bahwa Ani Cilegon meninggal dunia minggu pagi.
Walau Edy Rosa sering ngibuli aku dulu tapi rasanya gak mungkin dia ngibul hal sensitif seperti ini.
Setelah ku cek FB nya ternyata benar : Ani sudah meninggal.
Innalilahi wainnailaihi rojiun.
Wanita gesit wl terbelit penyakit,
Wanita penuh bakat.
Hanya dia satu2nya yg tidak merengek minta nilainya diperbaiki wl unitnya kubilang jelek standar layanannya, dia malah balik bertanya apa saja kekurangannya agar bisa diperbaiki, dan ternyata dia berhasil.
Hanya dia satu2nya yang bersedia merangkap tugas mengajar saat Massive Training dulu, selain Anastasia Kendrapramuti tentunya.
Aku masih ingat saat menghadiri perpisahan pemimpin Cabang Cilegon, dia membuat cerita hidup sang pemimpin, dimainkan oleh pegawai Cabang Cilegon. Kadang dia buat pentas parodi.
Sebagai penikmat kesenian, aku salut.
Tidak semua mempunyai ide perpisahan seperti itu.
Empat tahun berlalu sejak terakhir aku menelponnya karena mendengar penyakitnya dan berjanji saling mendoakan.
Entah kenapa tiba2 aku ingin menghubungi Ani dan menawarkan kerjasama mengingat link yang dimiliki Ani sangat banyak.
Aku WA dia tanggal 18 Mei 2018.
Sehari kemudian baru WA ku dibalas.
Seperti dulu, aku langsung klop.
Ani sama sepertiku, tidak suka basa basi.
Langsung bicara soal pembagian fee.
Beres bicara soal pekerjaan, kutanya penyakitnya, ternyata kankernya sudah stadium 4.
Aku benar2 kaget.
" An kamu binti nya siapa an? biar nanti tiap malam ibu doain. Ani Tri Handayani binti siapa? Dulu ibu pakai binti Pulan saja soalnya."
" Anitri Handayani binti Markam Hadiyono. Jazakallah Mamih🙏."
" In sya Allah an....ibu kl malam gak bisa tidur juga kok."
" Masalah fee, sdh clear...bagi rata mamih....bismillah...mudah2an diijabah keinginan kita ya Mih."
" Ibu sdh gak fokus lagi an..ibu bayangin penyakit kamu. mudah2an berhasil ya an...nawaitu ibu kl berhasil ingin jagain kamu berobat di penang an, ibu juga mau bawa nyokap....ibu sdh beberapa kali ke malaysia dulu si sulung di malaysia kan kuliahnya jd mungkin gak terlalu kaget dg suasana sana.
ya Allah mudah2an kamu diberi kesembuhan an...kasihan anak2."
" Iya Mih...saya bertahan 4 th sdh bersyukur alhamdulillah. Kalau melihat hasil scan sama cek labnya mah ngeri....nangis aja bawaannya....dokter aja sampai gak percaya aku sdh stadium 4, sdh nyebar kemana2 (liver,dan tulang). Bener2 mukjizat Allah....aku msh segar bugar sampai skrg....makanya aku gak berani nuntut macem2 lagi sama Allah....gak tau diri namanya....udah dikasih hidup aja sdh syukur......
Yang penting sekarang membersihkan rapot yg mau dibawa kelak, masih buanyaaak yg perlu dibetulin, tahu sendirilah gimana cara beribadahnya orang BNI......kita kan kerja terus mih. Aku belum bantu banyak ke saudara2 ku yg semuanya org susah, kakakku juga lagi sakit keras, orang tua juga masih harus ditolong.......
Mudah2an Allah masih kasih kesempatan buat memperbaiki itu semua."
" Mudah2an An. Kalau buat kebaikan pasti ada jalan. Maaf ya An...ibu gak tahu. kayaknya ibu pernah tanya di FB kamu jawabnya sdh sembuh makanya ibu tenang2 aja lagian ibu lihat photo2nya ceria terus."
" Hehehe.....saya juga masih awam waktu itu. aku pikir cuma sekali....ternyata itu whole life mih....gak bisa sembuh....cuma bisa dikendalikan jangan sampai si cell kanker bangun dan jalan2 kemana2."
" Kok Rima Melati bisa sembuh total ya kankernya An ?"
" Dia belum terlambat penangannya....belum masuk stadium, masih kuicillll...dan dibedah dgn ilmu kedokteran tingkat tinggi di Belanda yg belum pernah ada di Indonesia.
Saya sudah terlambat, sudah gitu operasinya di RSPAD....gak bersih...terlalu dekat jarak irisan dgn cellnya....jadi ada emboli, perembesan/cell ada lolos keluar.😰"
" Oohh pantesan. Berobat di Penang yuk An....memang bagus disana an. Teman ibu kalau sakit maunya disana. Jatuhnya lebih murah drpd di indonesia katanya. Nanti ibu cari info dr teman ibu. Ayo gerak cepat An...kita dikejar waktu buat berobat."
" Insha Allah.....besok kebetulan suami libur...ntar aku minta nganterin ke nasabah2 ku dulu, mudah2 mereka masih inget aku."
" Oh besok libur An ? ibu sih lupa hari...ingetnya cuma rabu sama jumat...karena kalau rabu musti kumpulin duit buat bikin nasi bungkus yang disebar di jumat barokah...jumat dpt laporan hasil tebar nasi bungkus ber 5 sama Yunis Rahmawulan yanti Bunda Andhika, Tati Muntoro dan Yustika Erliani. Cuma 2 hari itu saja yg ibu ingat."
" Ini utk kegiatan luar bulan Ramadhan gerakan nasbung gratis setiap jumat mih.
Sekarang baru bisa 500 bungkus per jumat.
Saya gabung sama Majlis Taklim Shafana."
" Buat tabungan di akherat An gak apa2 kamu capek. ibu juga merasa 1 kaki sdh selangkah dikuburan sementara 1 kaki belum, karena kan umur ibu sdh 58 tahun, harus banyak2 kita nabung An. Berarti banyak donaturnya an...bisa 500 bungkus."
" Ya 1 MT semua.... anggotanya 25 orang."
" Pantes dananya banyak... kita sih cuma ber 5 😔"
" Makanya gabung ke majelis taklim, selain baksos....banyak kegiatan lain, ada kajian rutin, nengok korban banjir, skrg lebaran mau bikin parcel sembako gratis.....
Semakin banyak jamaah, semakin gede kekuatannya, semakin banyak yg bisa dibantu.
Aku bikin MT Mutiara Iman, awalnya cuma ber 6, skrg sdh 30an jamaah yg aktifnya."
" Ibu sdh coba pas baru pensiun An...eh ibu2nya malah jualan, ngobrol dan orientasinya duit. Males banget lihatnya. Sudah pernah ikut 2 MT akhirnya ibu keluar deh. "
" Walaaaah..alhamdulillah....MT di Cilegon rata2 istigomah dgn syar'i tholabul ilmi dan konsisten, ghibah,ngrumpi,jualan lqngsung rata2 pada malu. Saya ikut 3 MT semua polanya sama mih, karena ustadzah pembimbingnya biasanya keras dan rajin ngingetin."
" Enak banget ya...disini yg dekatin ibu kr uang...disangkanya orang bank banyak uang dr mulai pak RT sampai tetangga. makanya malas gaul jadinya."
" Iya...aku maklum mih. Disini hijaber bercadar sdh banyak, jadi ilmu agama sdh tersebar dgn baik alhamdulillah😊😊😊.
Percakapan dengan Ani kadang baru dibalas esoknya karena Ani selalu sibuk tapi dia selalu runtut kalau bercerita.
Pernah aku telpon Ani sehabis sahur, cuma ingin cerita.
Terakhir dia bilang mau kemo yang ke 31 dan minta doanya.
Aku menangis tersedu2 membayangkannya.
Percakapan terakhir kami 27 mei 2018, saat aku kirim screenshoot percakapan tentang bisnis kami.
Tak terjawab.
Akupun lupa, apalagi ibuku juga meninggal pada tanggal 29 Mei, dan fokusku teralihkan oleh kesedihan dan kekecewaan.
Alm. ibu lah yg menyebabkan aku tiba2 ingin terjun ke bisnis lagi, aku ingin membawa ibu ke Penang dan menemani Ani berobat.
Kubayangkan aku pasti bisa kurus karena bolak balik mondar mandir dari kamar Ani dan kamar ibu.
Sekarang sudah jelas.
Mimpiku tidak akan pernah terjadi.
Seperti ibuku, Anipun telah pergi.
Wanita tegar dan gesit itu telah pergi selamanya, meninggalkan kesakitan yg diderita selama ini.
Selamat jalan An...
Semoga sakitmu menjadi penggugur dosa2mu An....
Semoga kau mendapat tempat terbaik disisiNYa, amin ya robbalalamin.
Komentar
Posting Komentar